Rabu, 09 Juli 2014

Surat untuk Perpika kita yang akan Jaya…

“Ask what you can do for your country no matter where you are” –Oct 31th, 2013-

Tulisan yang ada di meja kerja saya ini akhirnya menjadi alasan kuat saya untuk maju memenuhi undangan Komisi Pemira Perpika sebagai calon Presiden Perpika 2014-2015.

Dear keluarga Perpika,
Semoga semua elemen Perpika dimanapun kita berada saat ini selalu dalam lindungan-Nya dalam menjalani hidup yang penuh dinamika ini.
Tak kenal maka tak sayang, jadi perkenalkan saya Rio. Saat ini sedang studi S3 Teknik Kimia di Yeungnam University. Saya dilahirkan dari rahim seorang wanita yang luar biasa di Jakarta 23 tahun yang lalu. Saat kecil, saya berpinda-pindah ikut Bapak kerja dari Jakarta (2 tahun), Bandung (3 tahun), Pekanbaru (9 tahun).  Hingga akhirnya saya memutuskan untuk mencoba hidup jauh dari keluarga saat bersekolah di SMA De Britto Yogyakarta. Pencarian jati diri yang terus berlanjut hingga saya ditakdirkan menjadi seorang lulusan S1  Teknik Kimia Universitas Diponegoro tahun 2012. Takdir juga lah yang akhirnya membawa saya menyelesaikan S2 Teknik Kimia di Pukyong National University, Busan.

Oke cukup perkenalannya ya, langsung saja kita bahas Perpika kita. Pada dasarnya saya orang yang blak-blakan kalau ada masalah, nah kita sadar ga sih kalau Perpika kita gitu-gitu aja. Ada tidaknya Perpika ya sama saja.

Selama setahun ini, coba teman-teman bayangkan seandainya tidak ada yang namanya organisasi Perpika, yang ada hanya mailing list dan facebook pelajar Indonesia di Korea Selatan. Bagaimana semuanya berjalan? Transaksi Won-Rupiah tetap ada, informasi beasiswa dan part-time tetap ada, sharing jurnal tetap jalan, sharing dan mencari solusi masalah administrasi di Korea tetap ada, dan pastinya iklan jualan juga tetap ada. Yap, semua itu ada dan berjalan karena kita merasa satu saudara yang diikat dalam sebuah kesatuan negara Indonesia.

Nah, pertanyaan pertama adalah: Apakah fungsi Perpika di sini???
Seperti asasnya organisasi pada umumnya, bukankah seharusnya Perpika memberi manfaat bagi banyak orang? Layaknya garam yang memberi rasa pada makanan kita.
Apakah manfaat yang di atas tadi sudah cukup buat kita? Kalau memang sudah cukup, ya kita tidak perlu Perpika dan kita tidak  perlu ada Pemira ini (*menurut saya).

Lalu, pertanyaan kedua: Apakah teman-teman sudah cukup puas dan bahagia dengan apa yang kita lakukan sebagai pelajar Indonesia di Korea? Kerennya nih, kita sebagai duta bangsa Indonesia di Korea udah berbuat apa di sini? Apa kita cuma sibuk sendiri dengan kegiatan belajar kita masing-masing? Ya kita sendiri lah yang bisa menjawabnya.

Jadi, maksud kehadiran saya di sini adalah: Perpika akan bisa memberi manfaat bagi kita dan Indonesia dikarenakan peran serta kita juga. Sebagai contoh, ada satu pengalaman yang menggugah perasaan saya saat pertama kali sampai di Korea, saya langsung mencoba berpartisipasi sebagai Komisi Pemira, dan kebetulan diamanahi sebagai Ketua. Saya cukup terkejut dengan susahnya mencari calon presiden ataupun calon ketua wilayah a.k.a lurah.

Yap, harus kita sadari inilah masalah terbesar organisasi volunteer yang dalam bekerja tidak ada kompensasi dalam bentuk materi. Maka dari itu, dengan memilih saya menjadi Presiden, itu artinya kita semua yang tercatat sebagai anggota siap hadir untuk memberi manfaat bagi Indonesia kita. Sebagai Presiden, kepengurusan yang akan saya bentuk adalah kepengurusan yang amanah. Yang harus diingat di sini adalah, kepengurusan ini akan bertindak sebagai katalisator & wadah kita untuk berbuat kebaikan dan memberi manfaat.

Saya rasa sejak kecil, kita semua dibimbing oleh keluarga maupun dibimbing dalam ajaran agama kita masing-masing dengan ajaran yang sama untuk berlomba berbuat kebaikan.

Jadi, tantangan dari saya, kenapa kita tidak memulai lomba itu mulai dari saat ini? Dari Perpika kita yang kecil kita bisa berbuat banyak kebaikan, khususnya bagi Bangsa Indonesia kita. Terima kasih atas waktunya untuk membaca tulisan yang jauh dari kata sempurna ini, mohon maaf jika ada salah kata, karena kebenaran yang sempurna hanya milik-Nya. Dengan membaca tulisan ini hingga akhir itu artinya teman-teman telah ikut peduli pada Perpika kita.

Salam Perpika Jaya,
-Rio-



Note:
1. Mohon maaf untuk semua teman-teman Perpika yang menjadi pengurus Perpika sebelumnya. Saya menghargai seluruh usaha teman-teman dalam membangun Perpika kita. Setidaknya suara saya di sini, sepertinya bukan hanya suara saya sendiri. Sudah banyak suara sumbang yang keluar dari anggota tentang “buat apa sih ada Perpika”. Besar harapan saya setelah ini, anggota Perpika yang bertanya akan hal itu sudah tidak ada lagi.
2. Silahkan suarakan aspirasimu dengan comment di bawah ini, sehingga akan dapat menjadi pertimbangan bagi Presiden Perpika berikutnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar